Cakra Buana (2015)

Setelah bertahun-tahun mengembara, Cakra kini kembali ke kampung halamannya. Namun sayang, kampungnya kini sedang dilanda kegelisahan dikarenakan datangnya musim kemarau. Kesehatan kepala desa yang semakin menurun membuat situasi semakin mengkhawatirkan dan memaksa anaknya, yaitu Cakra, menggantikannya sebagai pemimpin di tengah-tengah bencana. Kawan-kawan dekat Cakra, dua besaudara Birawa dan Laksmita, senantiasa mendampinginya melewati masa sulit itu. Birawa melihat kebahagiaan timbul saat Laksmita bersama-sama dengan Cakra, dan ia percaya kehadiran Laksmita bisa meringankan beban berat Cakra.

Dengan dihantui perasaan putus asa, Cakra memimpin warganya menjalani musim kemaurau, tapi sayangnya ia gagal. Orang-orang kampung marah dan menuntut pertanggung jawaban Cakra dengan menuding bahwa Cakra telah menghancurkan segalanya. Cakra mengucilkan diri. Laksmi berusaha menghiburnya, tapi Cakra justru balik menyakitinya. Birawa terkejut melihat kondisi Cakra dan terus berusaha meyakinkannya.

Sementara itu, orang-orang yang antipati kepada Cakra mendukung Galuh, salah satu pemuda desa, untuk segera mengambil alih kepemimpinan. Dan dengan sengaja Galuh memanfaatkan situasi tersebut untuk mengganggu orang-orang terdekat Cakra, termasuk Laksmita. Siapakah Galuh? Kenapa dia terus menerus menambah kepahitan hidup Cakra?

Cakra Buana tak hanya bercerita tentang kehidupan seorang Cakra, tetapi mengenai perguliran roda kehidupan yang harus dilalui manusia yang tak dapat terelakkan.